CERMAT MEMILIH RANGKA ATAP
Arsitek Cikarang & Arsitek Jogja - Rangka atap terdiri dari 2, yaitu rangka atap kayu dan rangka atap baja ringan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung dari segi mana memandangnya dalam memilih rangka atap.
a Rangka Atap Kayu

Sumber gambar : Kibagus-homedesign.blogspot.com
Rangka atap kayu adalah yang paling umum dijumpai. Umumnya Balok kayu yang banyak dipakai adalah balok ukuran 8/12 cm atau 8/15. Tetapi karena balok ukuran besar harganya mahal, terkadang mereka menggunakan balok ukuran 6/12 atau 6/15 cm. Dari segi kekuatan, balok ukuran 8/12 dan 8/15 lebih kuat dan dapat membentang lebih panjang dari balok 6/12 atau 6/15. Baut yang dipakai dalam menyambung rangka atap kayu adalah baut ukuran M10 dan M12. Berikut dapat dilihat salah satu bentuk rangka atap kayu type howe.

Gambar 5e
Rangka atap kayu memiliki jarak antara kuda-kuda lebih lebar. Sekitar 3-4 m tergantung balok kayu yang dipakai. Sedangkan jarak kuda-kuda untuk rangka baja ringan hanya sekitar 1-1,5 m.
b Rangka Atap Baja Ringan
Rangka atap baja ringan terkenal dengan keunggulannya yang anti rayap. Sehingga secara perawatan lebih mudah dibanding rangka atap kayu. Namun dari segi biaya, baja ringan lebih mahal dari rangka atap kayu. Profil baja ringan yang biasa digunakan adalah Profil dengan ketebalan 0,3 - 0,7 mm.

Profil yang digunakan adalah profil C dan reng dengan tebal =0,45. Skrup yang digunakan untuk baja ringan ada 2, yaitu skrup reng dan skrup khusus profil baja ringan.

Harga Pemasangan baja ringan bervariasi, mulai dari harga Rp. 100.000/m2 - Rp. 130.000/m2. Tergantung mutu bahan yang digunakan, pengalaman dan sertifikasi aplikator yang memasang rangka baja ringan tersebut.
|